Rem komponen vital pada tunggangan. Tanpa di
dukung performa bagus pada peranti ini, pengendara tidak akan nyaman
selama melakukan perjalanan. Apalagi buat motor yang tidak didukung
engine brake dan sistem pemidah dayanya. Kendaraan maunya nyelenong
terus meski tuas rem sudah dalam ditekan.
Nah, untuk mengantisipasi hal yang tidak
diinginkan, enggak ada salahnya jika mengetahui masalah pada perangkat
cieet. Terutama di masing-masing jenis dan tipe motor.
Triknya
sangat sederhana, yaitu dengan mengetahui secara dini ciri-ciri fisik
dan non fisik kalau kampas rem di motor mulai habis. Atau ada komponen
yang mesti disetel dan diperbaiki jika memang harus dilakukan.
Berikut
tanda-tanda rem mulai habis atau lagi bermasalah, yang mungkin bisa
jadi panduan para pemilik motor. Terlebih lagi saat ini sedang musim
hujan. Yuk disimak.
Bisa Dari Cakram dan TeromolKampas
rem tipis bisa dilihat dari ketebalannya. Tapi, kalau kampas rem boros,
jangan salahkan kampas yang jelek. Bisa jadi piringan atau teromol roda
yang memang waktunya diganti. Apalagi gesekan di kedua peranti
memungkinkan lapisan teromol dan cakram ikut terkikis.
Logikanya,
kampas habis permukaannya pasti lebih keras. Jika dipaksakan, bisa
bikin teromol atau cakram baret. Alhasil, lapisan teromol berkurang atau
diameter teromol jadi makin mekar.
“Sesuai buku panduan,
diameter teromol ada batasan. Rata-rata semua pabrikan merekomendasi
toleransi penambahan diameter teromol antara 0,75 sampai 1 mm. Angka itu
total pembesaran diameter teromol. Jadi, kira-kira pengurangan lapisan
teromol akibat gesekan maksimal 0,5 mm,” wanti Abdul Syukur alias Adung,
kepala mekanik Honda AHASS Andalas di Kembangan, Jakarta Barat.
Ciri di Rem TeromolMeski
sudah dilakukan pengecekan melalui rasa dan indikator, tapi rem motor
tetap enggak mau pakem. Jalan paling aman dengan memeriksa kondisi
kampas yang terpasang. Apalagi di tunggangan pada umumnya mengunakan rem
hidrolik dan manual (teromol).
Untuk rem tipe teromol, indikator
kampas rem mulai tipis bisa dilihat dari permukaan kampas yang
bentuknya melengkung. Kalau permukaan bagian paling atas sudah tipis
(tidak melengkung lagi), dan ketebalannya mendekati jarak 1,5 mm ya
segera diganti. Di khawatirkan besi kampas akan bersingungan dengan
teromol.
Lewat Rasa dan IndikatorKampas rem tipis atau
bermasalah bisa dibaca melalui rasa juga indicator penunjang kerja rem
teromol atau cakram. Tentu tanpa harus buka dan lihat kondisi kampas di
kaliper atau teromol, jadi nggak perlu repot kalau cuma mau tahu
masalahnya.
Untuk mengetahui melalui rasa, ciri-cirinya bisa
dirasakan kalau posisi tuas rem semakin dalam saat di tekan. Apalagi
pada saat tuas di tekan, tunggagan sedikit mengeblong kalau nggak kuat
menekannya.
“Biar lebih yakin, coba lihat dari wadah minyak rem.
Jika posisi minyak di bawah tulisan lower level, itu tanda kampas rem
mulai tipis. Dan buat rem teromol, indikatornya bisa lihat tanda panah
di dekat batang pengukit pada panel rem,” jelas Andri Septian dari
Cahaya Motor di Pondok Aren, Tangerang.
Rem Rem Cakram Juga SamaSama
halnya dengan rem tipe cakram. Meski rasa dan indikator pada komponen
penunjang rem bukan lagi pastokan, maka kampas rem di dalam caliper pun
mesti di bongkar dari rumahnya.
Dan untuk mengetahui kampas rem
mulai tipis dan minta diganti, cirinya ketebalan kampas sudah mendekati
angka 2 mm. Lebih mudah lagi kalau lubang (nut) penyekat sisa serbuk
kampas sudah tipis.
“Selain ketebalan kampas, pastikan juga
permukaan warna kampas nggak mengkilap. Apalagi di gosok tetap tidak
bisa hilang. Itu tanda kampas sudah keras dan tidak maksimal menjepit
lantaran licin permukaannya,” imbuh Teguh Wiyono, mekanik Ganesha Motor
di Jl. Raya Bekasi Km. 23, Cakung, Jakarta Timur.
(motorplus-online.com)